Abstraksi
Bulan April 2015, gabungan 3 kota di Provinsi Riau mengalami inflasi sebesar 0,73 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 119,27. Tingkat Deflasi Tahun Kalender (Januari-April 2015) sebesar 0,53 persen, sedangkan Inflasi Tahun ke Tahun/Year on Year (April 2015 terhadap April 2014) sebesar 6,86 persen. Dari 3 kota IHK di Provinsi Riau, ketiganya mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Pekanbaru sebesar 0,81 persen, diikuti oleh Tembilahan 0,62 persen, dan Dumai sebesar 0,38 persen.
Inflasi Riau bulan April 2015 terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada 6 kelompok pengeluaran yaitu kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,77 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,90 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,81 persen, kelompok bahan makanan sebesar 0,25 persen, kelompok sandang sebesar 0,20 persen, dan kelompok kesehatan sebesar 0,14 persen. Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga mengalami deflasi sebesar 0,07 persen.
Komoditas yang memberikan andil terjadinya inflasi di Riau antara lain: bensin, upah pembantu rumah tangga, bawang merah, rokok kretek filter, bahan bakar rumah tangga, cabe merah, angkutan udara, rokok putih, sewa rumah, rokok kretek, solar, gula pasir, dan lain sebagainya.
Dari 23 kota di Sumatera yang menghitung IHK, semua kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Lubuk Linggau sebesar 0,99 persen, diikuti oleh Medan sebesar 0,96 persen, Pangkal Pinang sebesar 0,87 persen, dan Pekanbaru sebesar 0,81 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Banda Aceh dan Meulaboh masing-masing sebesar sebesar 0,08 persen. Dari 10 ibukota di Provinsi Sumatera, inflasi tertinggi terjadi di Medan, Pangkal Pinang, dan Pekanbaru.
Di Indonesia, dari 82 kota yang menghitung IHK, 72 kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 1,31 persen, diikuti oleh Bima sebesar 1,09 persen, Lubuk Linggau sebesar 0,99 persen, Medan sebesar 0,96 persen, dan Serang sebesar 0,94 persen, serta inflasi terendah terjadi di Cilacap sebesar 0,02 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Manokwari sebesar 0,69 persen, dan Watampone sebesar 0,39 persen.